BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan
fisiologis. Setiap wanita yang memiliki organ reproduksi sehat yang telah
mengalami menstruasi dan melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang
organ reproduksinya sehat sangat besar kemungkinannya akan mengalami kehamilan.
Apabila kehamilan ini direncanakan, akan memberi rasa kebahagiaan dan penuh
harapan. Selama pertumbuhan dan perkembangan kehamilan dari bulan ke bulan
diperlukan kemampuan seorang ibu hamil untuk beradaptasi dengan perubahan-perubahan
yang terjadi pada fisik dan mentalnya. Perubahan ini terjadi akibat
adanya ketidakseimbangan hormon progesteron dan hormon estrogen yakni hormon
kewanitaan yang ada di dalam tubuh ibu sejak terjadinya proses kehamilan
(Mandriwati, 2008). Kehamilan merujukkan saat yang menyenangkan dan di nanti
nanti kan oleh ibu dan keluarga nya. Semua ibu menginginkan kehamilan maupun
persalinan nya berjalan aman,dan normal.tetapi kehamilan dapat juga menjadi
saat kegelisahan dan keprihatinan. Hubungan yang serasi dan saling percaya
harus dimiliki baik penolong maupun pasien.
Hipertensi adalah faktor risiko utama
penyakit-penyakit kardiovaskular yang merupakan penyebab kematian tertinggi di
Indonesia. Data penelitian Departemen Kesehatan RI menunjukkan hipertensi dan penyakit
kardiovaskular masih cukup tinggi dan bahkan cenderung meningkat seiring dengan
gaya hidup yang jauh dari perilaku hidup bersih dan sehat, mahalnya biaya
pengobatan hipertensi, disertai kurangnya
sarana dan prasarana penanggulangan hipertensi.
Berdasarkan laporan WHO dan CDC (2002), diperkirakan
penderita hipertensi di seluruh dunia berjumlah 600 juta orang, dengan 3 juta
kematian setiap tahun. Di Amerika diperkirakan 1 dari 4 orang dewasa menderita
hipertensi, dan stroke merupakan masalah utama. Oleh sebab itu, Amerika telah
mengharuskan penduduk yang berusia di atas 20 tahun untuk memeriksakan
tekanan darahnya minimal 1 kali
dalam 2 tahun.
1.2 Rumusan
Masalah
Ø Apa
yang dimaksud dengan hipertensi gravidarum ?
Ø Apa
penyebab, tanda subjektif + objektif, gejala dan penatalaksanaan pada
hipertensi gravidarum ?
1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini agar mahasiswa/mahasiswi
mengetahui bagaiman itu hipertensi gravidarum pada ibu hamil.
1.4 Manfaat
1. Bagi Diri sendiri
Untuk meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilan dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan hipertensi.
2. Bagi Profesi
Sebagai salah satu masukan bagi
organisasi profesi bidan dalam upaya pelayanan masa hamil. Sehingga dapat
memberikan pelayanan kebidanan secara professional dan sesuai dengan kode etik
kebidanan.
3. Bagi Institusi
a. Rumah bersalin
Untuk memberikan masukan bagi bidan
dalam penyusunan kebijakan program pelayanan kebidanan khususnya tentang
pemberian asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan hipertensi.
b. Pendidikan
Untuk menambah wacana dan informasi
mengenai asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan hipertensi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 HIPERTENSI GRAVIDARUM
Hipertensi ditemukan pada ibu hamil
baik pada penyakit sebelumnya (5-15% dari total ibu hamil) atau sebagai
gangguan yang berhubungan dengan kehamilan, pre-eklamsia (Lyoyd, dalam Wylie).
Hipertensi dijuluki sebagai the silent killer karena biasanya tidak menunjukkan
gejala dan hanyaterdiagnosis melalui krinning atau ketika penyakit tersebut
bermanifestasi ada komplikasi gangguan tertentu. Hipertensi sangat signifikan berkontribusi
terhadap angka kesakitan dan kematian ibu dan janin sehingga perlu dilakukan
skrinning awal dan pemeriksaan lanjutan selama kehamilan.
a.
HIPERTENSI
DALAM KEHAMILAN
Pengertian
Hipertensi:
Adanya tekanan sistolik
sekurang-kurangnya 140 mmHg dan tekanan diastolik sekurang-kurangnya 90 mmHg.
Nilai tersebut diukur sekurang-kurangnya dua kali dengan perbedaan waktu 6 jam
atau lebih dalam keadaan istirahat (Manuaba, 2008).
b.
KLASIFIKASI
HIPERTENSI
Klasifikasi hipertensi dalam kehamilan adalah sebagai
berikut :
1)
Hipertensi
esensial
Hipertensi pre-existeng dikenal
dengan hipertensi kronis atau esensial. Hipertensi esensial sudah dibahas pada
awal sub bab ini.
2)
Hipertensi
esensial disertai superimposed pregnancy-induced hypertension.
Hipertensiesensial disertai superimposed preatau pre eklamsia dapat terjadi selama kehamilan. Komplikasi dari hipertensi esensial diindikasikan oleh ketidakmampuan tubuh untuk mengompensasi patologi penyebab hipertensi yang menghambat darah menyuplai gas dan nutrienke jaringan dan organ tubuh.
Hipertensiesensial disertai superimposed preatau pre eklamsia dapat terjadi selama kehamilan. Komplikasi dari hipertensi esensial diindikasikan oleh ketidakmampuan tubuh untuk mengompensasi patologi penyebab hipertensi yang menghambat darah menyuplai gas dan nutrienke jaringan dan organ tubuh.
Komplikasi lain yang mungkin timbul
antara lain:
Ø gagal ginjal
Ø serangan vaskuler serebral (stroke)
Ø ensefalopati.
3)
Hipertensi
diinduksi kehamilan (pregnancy-induced hypertension, PIH).
Hipertensi diinduksi kehamilan
(pregnancy-induced hypertension, PIH) adalah peningkatan tekanan darah setelah
minggu ke-20 kehamilan. Penyebab PIH belum diketahui, akan tetapi telah
dihubungkan dengan kasus pembesaran plasenta. Karena tekanan darah meningkat
tanpa proteinuria, maka dapat menjadi indikasi bahwa tubuh tidak mampu
mengompensasi patologi sirkulasi yang berhubungan dengan hipertensi esensial
dengan vaskularisasi tambahan ke plasenta dan janin. Diagnosisnya apabila
tekanan darah diastolik > 110 mmHg pada setiap pemeriksaan atau 90 mmHg pada
dua kali atau lebih pemeriksaan atau selang 4 jam. Penatalaksanaannya
diperlukan pengawasan yang cermat terhadap kondisi ibu dan janin. Pemeriksaan
bagi ibu antara lain : pemeriksaan fisik lengkap USG, Laboratorium darah dan
urin. Sedangkan bagi janin adalah pemeriksaan abdomen; USG; kardiotokografi.
4)
Pre-eklamsia
Ø Pengertian
Pre-eklamsia juga dikenal sebagai
hipertensi gestasional proteinurik, toksemia pre-eklamtik (TPE). Pre-eklamsia
merupakan gangguan multisistem yang bersifat spesifik terhadap kehamilan dan
masa nifas. Lebih tepatnya, penyakit ini merupakan penyakit plasenta. Angka
kejadian pre-eklamsia sekitar 6-8% dari semua kehamilan.
Ø Penyebab
Penyebab pre-eklamsia belum
diketahui secara pasti. Pre-eklamsia ditandai dengan gejala tekanan darah ?
140/90 mmHg, proteinuria dan edema pada wajah maupun tangan. Pre-eklamsia
terbagi menjadi pre-eklamsia ringan dan pre-eklamsia berat. Komplikasi
pre-eklamsia jangka pendek antara lain: gagal ginjal; eklamsia, stoke, kematian
ibu, HELLP, DIC, dan masih banyak lainnya.
Ø Gejala
Klinis
Gejala klinis pre
eklampsia ringan meliputi :
a)
Kenaikan tekanan darah sistol 30 mmHg
atau lebih; diastol 15 mmHg atau lebih dari
tekanan darah sebelum hamil pada kehamilan 20 minggu atau lebih atau sistol 140 mmHg sampai kurang 160 mmHg;
diastol 90 mmHg sampai kurang 110
mmHg.
b)
Proteinuria : secara kuantitatif lebih
0,3 gr/liter dalam 24 jam atau secara kualitatif
positif 2 (+2).
c)
Edema pada pretibia, dinding abdomen,
lumbosakral, wajah atau tangan.
Ø Tanda – tanda
adalah jika setelah kehamilan
memasuki usia 20 minggu
tiba-tiba tekanan darah meningkat sampai 150/110 disertai sering pusing dan adanya pembengkakan pada
jari-jari tangan, tungkai kaki dan wajah pun ikut membengkak ( sembab )
Ø Pencegahan
Deteksi dini lakukan kontrol kehamilan agar
preeklampsia dapat didiagnosa dan diobati. Tindakan dokter biasanya seperti mengecek tekanan
darah dan mengambil sampel urin. Dengan Doppler USG, dokter juga dapat memeriksa pembuluh darah
plasenta, melihat perubahan dalam struktur dan dengan demikian awal gejala dari
preeklampsia dapat diketahui dari pendeteksian dini. Mencegah dan memulihkan gejala
preeklampsia
Ø Pelaksanaan
Penanganan pre-eklamsia sesuai
dengan klasifikasinya.
Ø Patofisiologi
Sebab preeklampsia dan eklampsia sampai sekarang belum diketahui. Telah
banyak teori yang mencoba menerangkan sebab –musabab penyakit tersebut, akan
tetapi tidak ada yang memberikan jawaban yang memuaskan. Teori yang diterima
harus dapat menerangkan hal-hal berikut:
·
sebab
bertambahnya frekuensi pada primigrafiditas, kehamilan ganda, hidramnion dan
mola hidatidosa;
·
sebab
bertambahnya frekuensi dengan makin tuanya kehamilan;
·
sebab
terjadinya perbaikan keadaan penderita dengan kematian janin dalam uterus;
·
sebab
jarangnya terjadi eklampsia pada kehamilan-kehamilan berikutnya; dan sebab timbulnya hipertensi,
edema, proteinuria, kejang dan koma.3)
Penyebab pre eklampsia
ringan belum diketahui secara jelas. Penyakit ini dianggap sebagai
“maladaptation syndrome” akibat vasospasme general dengan segala akibatnya.
5)
Eklamsia
Ø Pengertian
Eklamsia didefinisikan sebagai satu
atau lebih kejang menyeluruh atau koma dalam kondisi pre-eklamsia tanpa ada
kondisi neurolig lain. Eklamsia dianggap sebagai tahap akhir pre-eklamsia.
Eklamsia dapat terjadi selama periode pranatal, intranatal, dan pascanatal.
Yang paling beresiko adalah : periode pascanatal.
Ø Penyebab
eklampsia akan menyebabkan ibu hamil
mengalami kejang-kejang, pingsan dan koma. bahkan bisa mengarah kepada komplikasi gagal jantung,
terganggunya fungsi paru dan tersendatnya
metabolisme tubuh.
Ø Patofisiologi
Sama dengan pre
eklampsia dengan akibat yang lebih serius pada organ-organ hati, ginjal, otak,
paru-paru dan jantung yakni terjadi nekrosis dan perdarahan pada organ-organ
tersebut.
Ø Gejala
Klinis
a. Kehamilan lebih 20
minggu atau persalinnan atau masa nifas
b. Tanda-tanda pre
eklampsia (hipertensi, edema dan proteinuria)
c. Kejang-kejang
dan/atau koma
d.
Kadang-kadang disertai gangguan fungsi organ
Komplikasi terjadinya eklamsia
adalah kematian, perdarahan serebral edema paru, ARDS, gagal ginjal. Ibu dengan
pre-eklamsia berat beresiko mengalami kejang berulang, sehingga pencegahan dan
penanganan dapat dilakukan dengan pemberian Magnesium Sulfat secara intravena.
Menurut
Saifudin (2002) Klasifikasi hipertensi:
1)
Hipertensi
karena kehamilan yaitu hipertensi yang terjadi pada kehamilan > 20 minggu,
dalam persalinan, atau pada 48 jam setelah persalinan.
2)
Hipertensi
Kronik yaitu meningkatnya tekanan darah sebelum usia kehamilan 20 minggu.
c.
ETIOLOGI
1)
Menurut
Manuaba (2008)
Penyebab utama dalam hipertensi
dalam kehamilan adalah hipertensi essensial dan penyakit ginjal.
2)
Menurut
Suheimi (2009)
Resiko hipertensi meningkat cukup
besar pada keadaan-keadaan ketika pembentukan antibodi penghambat terhadap
tempat-tempat antigenik di plasenta terganggu.
d. GEJALA HIPERTENSI
Gejala-gejala
yang ditunjukkan pada ibu hamil dengan hipertensi adalah pusing, muka merah,
sakit kepala, keluar darah dari hidung secara tiba-tiba, dan tengkuk terasa
pegal (Suheimi, 2009).
e. TANDA HIPERTENSI
Tekanan
darah absolut 140/90 mmHg atau 160/110 mmHg yang diambil berjarak 6 jam dalam
keadaan istirahat (Manuaba, 2008).
f. PATOFISIOLOGI HIPERTENSI
Mekanisme terjadinya hipertensi
adalah melalui terbentuknya angiotensin atau renin oleh enzim renin yang bisa
mengubah angiotensi I dan II atau angiotensin converting enzyme (ACE). ACE
memegang peran fisiologis yang penting dalam mengatur tekanan darah, mengandung
angiotensinogen yang diproduksi di hati. Selanjutnya oleh hormon renin
(diproduksi oleh ginjal) akan diubah angiotensin I yang terdapat di ginjal.
Kemudian diubah lagi menjadi angiotensin II oleh ACE yang terdapat di
paru-paru, Angiotensin II inilah yang memiliki peranan dalam menaikkan tekanan
darah (Abidin, 2009). Angiotensin II meningkatkan sekresi hormon antidiuretik
(ADH) penyebab rasa haus. ADH diproduksi di hipotalamus dan berada pada ginjal
untuk mengatur osmolitas dan volume urine.
Meningkatnya ADH, sangat sedikit
urin yang diekskresikan ke luar atau anti diuresis, sehingga menjadi pekat dan
tinggi osmolitasnya (Abidin, 2009). Volume cairan ekstraseluler akan diencerkan
dengan menarik cairan meningkatkan terjadinya anti diuresis. Akibatnya, volume meningkat,
yang pada akhirnya akan meningkatkan tekanan darah (Suheimi, 2009).
g. KOMPLIKASI HIPERTENSI
Komplikasi
yang bisa terjadi oleh karena hipertensi pada kehamilan menurut Saifudin (2002)
adalah :
1) Pertumbuhan janin terhambat (IUGR)
2) Kematian janin
3) Persalinan premature
4) Solusio plasenta
h. GAMBARAN KLINIS
Gambaran
klinis hipertensi menurut Manuaba (2008) yaitu kenaikan tekanan darah sistolik
30 mmHg dan diastolik 15 mmHg.
i.
TANDA
SUBJEKTIF & OBJEKTIF
TINJAUAN
KASUS
Tanggal
: 13 Juli 2012 Pukul : 10.00 WIB
Tempat
: RSUD Dr. Moewardi
Pengkajian:
a. Data Subyektif
Identitas Pasien Identitas
Suami
1)
Nama : Ny. S Nama
: Tn. A
2)
Umur : 26 tahun Umur
: 30 tahun
3)
Agama : Islam Agama
: Islam
4)
Suku bangsa : Jawa/Indonesia Suku
bangsa : Jawa/Indonesia
5)
Pendidikan : SLTA Pendidikan
: SLTA
6)
Pekerjaan : Swasta Pekerjaan
: Polri
7)
Alamat : Dibal RT 05 / RW 06 Ngemplak Boyolali
b. Anamnesa (Data Subyektif)
Tanggal
13 Juli 2012 Pukul 10.05 WIB
1)
Keluhan utama
Ibu
datang ingin memeriksakan kehamilannya, ibu mengatakan sering pusing dan
pandangan mata kabur.
2)
Riwayat menstruasi
a) Menarche : Ibu mengatakan haid
pertama pada umur 12 tahun.
b) Siklus : Ibu mengatakan siklus
haidnya + 28 hari.
c) Lama : Ibu mengatakan lamanya
haid 6-7 hari.
d) Banyaknya : Ibu mengatakan deras
sampai ganti pembalut 2 – 3 kali per hari.
e) Teratur/tidak teratur : Ibu
mengatakan haidnya teratur tiap bulan.
f) Sifat darah : Ibu mengatakan
sifat darah haidnya encer.
g)Dismenorhea : Ibu mengatakan tidak
pernah merasakan nyeri haid sampai mengganggu aktivitasnya.
3) Riwayat Hamil Ini
a) HPHT : 23 Maret 2012
b) HPL : 30 Desember 2012
c) Gerakan janin
Ibu mengatakan mulai merasakan gerakan janin sejak umur kehamilan
16 minggu sekitar 10-15 kali sehari.
d) Obat yang dikonsumsi
Ibu mengatakan hanya mengkonsumsi
obat yang diberikan oleh bidan.
e) Keluhan-keluhan pada
Trimester I : Ibu mengatakan sering mual muntah
Trimester II : Ibu mengatakan pusing
dan pandangan mata kabur
f) Riwayat ANC : Ibu mengatakan 4
kali teratur di bidan yaitu pada umur kehamilan 4 minggu, 6 minggu, 12 minggu,
16 minggu.
g) Penyuluhan yang pernah didapat
Ibu mengatakan pernah mendapat
penyuluhan dari bidan tentang gizi pada ibu hamil dan pola istirahat untuk ibu
hamil pada umur kehamilan 12 minggu.
h) Imunisasi TT
Ibu mengatakan telah mendapatkan
imunisasi TT sebanyak 2x yaitu pada waktu mau menikah tanggal 25 Februari 2011
dan usia kehamilan 8 minggu.
i) Kekhawatiran khusus
Ibu mengatakan merasa cemas terhadap
keadaan kehamilannya sekarang karena akhir-akhir ini merasa pusing dan
pandangan kabur.
4)
Riwayat Penyakit
a) Riwayat penyakit sekarang
Ibu mengatakan sekarang merasa
pusing dan pandangan kabur.
b) Riwayat penyakit sistemik
(1) Jantung
Ibu mengatakan tidak pernah merasa
berdebar-debar saat beraktivitas ringan dan tidak berkeringat dingin di telapak
tangan.
(2) Ginjal
Ibu mengatakan tidak pernah merasa
nyeri pada pinggang bagian bawah dan sakit saat buang air kecil.
(3) Asma / TBC
Ibu mengatakan tidak pernah sesak
nafas dan batuk yang berkepanjangan lebih dari 2 minggu.
(4) Hepatitis
Ibu mengatakan tidak pernah terlihat
kuning di mata, ujung kuku dan kulit.
(5) DM
Ibu mengatakan tidak pernah sering
merasa haus, lapar, dan sering kencing di malam hari lebih dari 8 x.
(6) Hipertensi
Ibu mengatakan sebelum hamil tekanan darah tidak pernah lebih
dari 120/80mmHg, tapi setelah hamil tekanan darahnya 140/90 mmHg.
(7) Epilepsi
Ibu mengatakan tidak pernah
mengalami kejang sampai mengeluarkan busa dari mulut.
(8) Lain-lain
Ibu mengatakan tidak pernah
menderita penyakit lainnya seperti HIV/AIDS.
c) Riwayat penyakit keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganya
maupun dari pihak suaminya tidak pernah mempunyai riwayat penyakit menular
seperti TBC dan hepatitis serta penyakit menurun seperti hipertensi dan jantung.
d) Riwayat keturunan kembar
Ibu mengatakan dalam keluarganya
maupun keluarga suaminya tidak pernah ada riwayat keturunan kembar.
e) Riwayat operasi
Ibu mengatakan belum pernah
melakukan operasi
5)
Riwayat Perkawinan
Ibu mengatakan status perkawinannya
syah, kawin 1 kali pada umur 25 tahun dengan suami umur 29 tahun, lama
perkawinan 1 tahun dan belum mempunyai anak.
6)
Riwayat Keluarga Berencana
Ibu mengatakan belum pernah
menggunakan jenis alat kontrasepsi apapun.
7)
Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
8)
Pola kebiasaan sehari-hari
a) Nutrisi
(1) Sebelum hamil : Ibu mengatakan
makan 3x sehari porsi sedang dengan menu makanan bervariasi dalam 1 minggu
dengan komposisi nasi, sayur berupa (bayam, sawi, kangkung, daun singkong),
lauk berupa (tahu, tempe, telur), buah (pisang, apel, jeruk), minum kurang
lebih 6- 8 gelas/hari, jenisnya air putih 5-6 gelas, teh 1 gelas, kadang susu 1
gelas.
(2) Selama hamil : Ibu mengatakan
makan 3-4 kali sehari porsi kecil dengan menu makanan bervariasi dalam 1 minggu
dengan komposisi sama seperti saat sebelum hamil yaitu nasi, sayur berupa
(bayam, sawi, kangkung, daun singkong), lauk berupa (tahu, tempe, telur, kadang
daging), buah berupa (pisang, apel, jeruk), minum kurang lebih 6-8 gelas/hari, jenisnya
air putih 5-6 gelas, teh 1 gelas dan ditambah susu ibu
hamil 1 gelas.
b) Eliminasi
(1) Sebelum hamil : Ibu mengatakan
BAB 1x sehari konsistensi lunak, warna dan bau khas feces. BAK 5-6x sehari, warna
dan bau khas urine. Ibu tidak merasa sakit saat BAK
(2) Selama hamil : Ibu mengatakan
BAB 1x sehari konsistensi lunak, warna dan bau khas feces. Ibu tidak merasa
sakit saat BAB. BAK meningkat menjadi 7-8x sehari, warna dan bau khas urine.
c) Aktifitas
(1) Sebelum Hamil : Ibu mengatakan
melakukan pekerjaan rumah tangga seperti mencuci, menyapu dan memasak.
(2) Selama Hamil : Ibu mengatakan
tetap melakukan pekerjaan rumah tangga seperti mencuci, menyapu dan memasak.
d) Istirahat / tidur
(1) Sebelum Hamil : Ibu mengatakan
tidak pernah tidur siang, tidur malam ± 8 jam.
(2) Selama Hamil : Ibu mengatakan
tidur siang +1 jam, tidur malam ± 8 jam.
e) Seksualitas
(1) Sebelum Hamil : Ibu mengatakan
melakukan hubungan seksual 3x seminggu dan tidak ada keluhan apapun.
(2) Selama Hamil : Ibu mengatakan
melakukan hubungan seksual 1x dalam 2 minggu karena ibu takut mengganggu kehamilannya,
suami tidak keberatan dengan keputusan ibu.
f) Psikososial budaya
(1) Perasaan tentang kehamilan ini
Ibu mengatakan senang terhadap kehamilan
ini, tetapi akhir-akhir ini merasa takut karena sering merasa pusing dan pandangan
kabur.
(2) Kehamilan ini direncanakan /
tidak
Ibu mengatakan kehamilan ini
direncanakan.
(3) Jenis kelamin yang diharapkan
Ibu mengatakan anak laki-laki atau
perempuan sama saja yang terpenting bisa lahir dengan normal dan sehat.
(4) Dukungan keluarga terhadap
kehamilan ini
Ibu mengatakan baik dari keluargamya
maupun dari keluarga suaminya sangat mendukung kehamilan ini.
(5) Keluarga lain yang tinggal
serumah
Ibu mengatakan hanya tinggal dengan
suami dan mertuanya.
(6) Pantangan makanan
Ibu mengatakan tidak ada pantangan
makanan.
(7) Kebiasaan adat istiadat dalam
kehamilan
Ibu mengatakan di keluarganya tidak
ada kegiatan adat istiadat
dalam kehamilan.
g) Penggunaan obat-obatan/rokok
Ibu mengatakan tidak menggunakan
obat terlarang dan hanya mengkonsumsi obat yang diberikan oleh bidan serta
tidak merokok
c.
Pemeriksaan Fisik (Data Obyektif)
1) Status generalis
a) Keadaan Umum : Baik.
b) Kesadaran : Composmentis
c) TTV : TD : 140/90 mmHg N : 84
x/menit S : 36°C R : 24 x/menit.
d) TB : 156 cm.
e) BB sebelum hamil : 50 kg.
f) BB sekarang : 54 kg.
g) LLA : 26 cm.
2) Pemeriksaan sistematis
a)
Kepala
(1) Rambut : Bersih, warna hitam,
tidak rontok, tidak berketombe.
(2) Muka : Bersih, tidak oedema,
tidak ada cloasma gravidarum, agak pucat.
(3) Mata
(a) Conjungtiva : Merah muda, tidak
pucat.
(b) Sklera : putih.
(4) Hidung : Bersih, tidak ada
benjolan.
(5) Telinga : Bersih, simetris kanan
dan kiri, tidak ada serumen.
(6) Mulut/gigi/gusi : Bersih tidak
ada stomatitis gigi tidak ada caries, gusi tidak berdarah dan tidak bengkak
(7) Leher
(a) Kelenjar gondok : Tidak ada
pembesaran kelenjar gondok.
(b) Tumor : Tidak ada benjolan.
(c) Pembesaran kelenjar limfe :
Tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
b)
Dada dan Axilla
(1) Jantung : Normal.
(2) Paru : Normal.
(3) Mammae
(a) Membesar : Ada, normal.
(b) Tumor : Tidak ada benjolan.
(c) Simetris : Simetris kanan, kiri.
(d) Areola : Hyperpigmentasi.
(e) Putting susu : Menonjol.
(f) Kolostrum : Belum keluar.
(4) Axilla
(a) Benjolan : Tidak ada benjolan.
(b) Nyeri : Tidak ada nyeri tekan.
c)
Ekstremitas
(1) Varices : Tidak terdapat
varices.
(2) Oedema : Tidak ada pembengkakan.
(3) Reflek patella : Positif kanan
dan kiri.
(4) Betis merah/lembek/keras : Keras
d.
Pemeriksaan Khusus Obstetri (Lokalis)
1)
Abdomen
a) Inspeksi
(1) Pembesaran perut : Sesuai dengan
umur kehamilan.
(2) Bentuk perut : Memanjang.
(3) Kelainan : Tidak terdapat
kelainan.
(4) Pergerakan anak : Teratur.
b) Palpasi
(1) Kontraksi : Belum ada.
(2) Leopold I : Konsistensi uterus
keras, teraba ballotement (+).
(3) Leopold II : Kanan : tidak
dilakukan, Kiri : tidak dilakukan
(4) Leopold III : Tidak dilakukan
(5) Leopold IV : Tidak dilakukan
(6) TFU (Mc.Donald) : 19 cm
c) Auskultasi
DJJ : Punctum maximum : di kuadran
kanan bawah perut ibu.
Frekuensi : 136 x/menit.
Teratur/tidak : Teratur
2)
Pemeriksaan panggul
a) Kesan panggul : Gynekoid.
b) Distansia Spinarum : 23 cm.
c) Distansia Kristarum : 32 cm.
d) Conjungtiva eksterna : 18 cm.
e) Lingkar Panggul : 95 cm.
3)
Anogenital
a)
Vulva Vagina
(1) Varises : Tidak terdapat
varices.
(2) Luka : Tidak ada luka bekas
jahitan.
(3) Kemerahan : Tidak terlihat kemerahan
atau iritasi
(4) Nyeri : Tidak terasa nyeri.
(5) Kelenjar Bartolini : Tidak ada
pembesaran.
(6) Pengeluaran Pervaginam : Tidak
ada pengeluaran pervaginam.
b)
Perineum
(1) Bekas luka : Tidak ada bekas
luka.
(2) Lain- lain : Tidak ada.
c)
Anus
(1) Haemoroid : Tidak ada haemoroid.
(2) Lain-lain : Tidak ada.
e. Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan Laboratorium : Tidak
dilakukan
Protein urine : ( - ) Hb : 9,9 gr%,
Hct : 29, eritrosit : 3,21, Albumin : 3,4, Gol darah : O
2) Pemeriksaaan penunjang lain :
Tidak dilakukan
Interpretasi Data
Tanggal 13 Juli 2012 Pukul : 10.30
WIB
a. Diagnosa Kebidanan
Ny. S G1P0A0
Umur 26 tahun, hamil 16 minggu
dengan hipertensi.
Data
Dasar:
Data
Subyektif
1) Ibu mengatakan umurnya 26 tahun.
2) Ibu mengatakan HPHT tanggal 23
Maret 2012.
3) Ibu mengatakan ini anak yang pertama.
4) Ibu mengatakan belum pernah
keguguran.
5) Ibu mengatakan akhir-akhir ini
sering pusing dan pandangan mata kabur.
Data
Obyektif
1) Keadaan umum : Baik.
2) Kesadaran : Composmentis.
3) TTV : TD : 140/90 mmHg N : 84
x/menit
S : 36°C R : 24 x/menit.
Leopold I : Konsistensi uterus
keras, teraba ballotement (+).
Leopold II : Kanan : tidak dilakukan,
Kiri : tidak dilakukan
Leopold III : Tidak dilakukan
Leopold IV : Tidak dilakukan
4) DJJ : Tidak dilakukan
5) HPL : 30 Desember 2012.
6) TFU (Mc.Donald) : 16 cm
b. Masalah
1) Ibu merasa cemas dengan
kehamilannya sehubungan dengan rasa pusing dan pandangan mata kabur yang
dirasakan sekarang.
2)Ibu kurang mendapat informasi
tentang hipertensi.
c. Kebutuhan
1) Beri diet tinggi protein dan
banyak istirahat.
2) Beri konseling tentang hipertensi
dan pengaruhnya terhadap khamilan.
3) Diagnosa Potensial
Pada ibu potensial terjadi Pre
eklamsia ringan. Pada janin pertumbuhan terhambat (IUGR), kematian janin, persalinan
premature dan solusio plasenta.
4. Antisipasi/Tindakan Segera
Kolaborasi dengan dr, SpOG serta
kolaborasi dengan laboratorium dan pemeriksaan tekanan darah agar tidak
menimbulkan bentuk kelainan patologis.
5. Rencana Tindakan
Tanggal 13 Juli 2012 Pukul : 10.45
WIB
a. Pantau KU dan vital sign.
b. Beri informasi yang jelas tentang
keadaan pasien dan kehamilanny
j.
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan
hipertensi dalam kehamilan menurut Dinkes (2004) yaitu :
a) Jika kehamilan kurang dari 37 minggu
b) Pantau tekanan darah, urine (untuk
proteinuria), dan kondisi janin
c) Konseling pasien dan keluarganya
tentang tanda-tanda bahaya preeklampsia dan eklampsia
d) Lebih banyak istirahat
e) Diit makanan tinggi protein,
karbohidrat, cukup vitamin, rendah Lemak
f) Tidak perlu diberi obat-obatan
Jika
kehamilan lebih dari 37 minggu:
a) Terminasi kehamilan, jika serviks
matang pecah ketuban dan induksi persalinan dengan oksitosin atau prostaglandin
b) Jika serviks belum matang, lakukan
pematangan dengan prostaglandin atau kateter atau lakukan seksio sesaria.
k. PENCEGAHAN
Jika umur kehamilan > 37 minggu
beri sedatif ringan, berupa Valium (3 x 10 mg), fenobarbital (3 x 30 mg per
oral) atau diazepam (3 x 2 mg per oral) selama 7 hari. Jika umur kehamilan <
37 minggu beri diazepam 10 mg I.V, hidralazin 5 mg I.V, labetolol 20 mg I.V dan
metildopa 3 x 250 mg / hari (Saifuddin, 2003)
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR
PUSTAKA
http://emedicine.medscape.com/article/1476919-
overview#aw2
0 komentar:
Posting Komentar