Selasa, 30 Juni 2015

MAKALAH OMPK "PEMBENTUKAN BPM"

By Unknown di Juni 30, 2015


BAB I
PENDAHULUAN
a.                  Latar Belakang
Bidan sebagai seorang pelaksana atau pemberi layanan kesehatan (health provider) sangat berpengaruh pada perkembangan kesehatan dan perubahan pola hidup masyarakat di Indonesia. Peranan bidan sebagai role model masyarakat dapat menjadi motivator serta fasilitator untuk membentuk sebuah peradaban dan tatanan sebuah pelayanan kesehatan. Pada era globalisasi saat ini, tenaga kesehatan dituntut untuk menuju puncak yang lebih baik, mampu bersaing dan melakukan perubahan terhadap kesehatan di Indonesia.
 Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan angka kematian ibu (AKI) yang relatif masih tinggi dan permasalahan tersebut masih sulit untuk diatasi.Kualitas manusia, diantaranya ditentukan oleh keturunan. Manusia yang sehat dilahirkan oleh ibu yang sehat. Sejak konsepsi hingga lansia, bidan sangat berkontribusi dalam pembentukan generasi yang kuat, berkualitas dan produktif. Penurunan angka kematian ibu, bayi dan balita merupakan indikator keberhasilan pelayanan kesehatan.  Salah satu upaya pencegahannya adalah melakukan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan yang dapat memberikan pelayanan paripurna, serta dapat mempromosikan dan menyediakan pelayanan yang berkualitas .
Selain berkontribusi penting pada ibu dan anak, bidan dituntut umtuk dapat mengatasi permasalahan remaja dalam pemahaman kesehatan reproduksi, pasangan usia subur, serta lansia dalam menghadapi perjalanan akhir hidupnya. Oleh sebab itu, kami merancang BPM (Praktik Bidan Mandiri) sebagai penyedia layanan kesehatan yang tidak hanya meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak tetapi dapat merangkul masyarakat untuk membangun masyarakat yang peduli dengan kesehatan dan dapat berprilaku hidup sehat.
Pelayanan yang kami berikan kepada masyarakat tak hanya pelayanan umum kebidanan seperti ANC dan Bersalin saja, akan tetapi hadir dengan konsep baru yang lebih menarik dan berkualitas. BPM kami menambahkan beberapa sarana dan program rutin seperti “ Bulan ANC Gratis, Hypnobirthing, Yoga for Pregnancy, Study for Golden Age, Family Planning Award, Day of Lansia,dan  Duta Anti Narkoba,HIV/AIDS and Free Sex”. Kami harap dengan sarana dan program yang kami berikan, masyarakat pengguna jasa layanan bidan dapat memperoleh akses pelayanan yang bermutu dari standarisasi pelayanan praktik kami, memberikan inovasi yang baru kepada masyarakat, agar masyarakat lebih tertarik untuk kehidupan yang lebih sehat dan terencana.
B.    VISI, MISI, DAN TUJUAN RENCANA USAHA
1.      VISI
“ Mewujudkan pelayanan kesehatan yang bekerja dengan hati yang tulus, tangan yang cakap melakukan tindakan, aman, terpercaya, dan terjangkau yang berdasarkan pada nilai- nilai kepedulian dan kesigapan dalam melayani seluruh golongan dan lapisan masyarakat, juga menghormati adat dan budaya setempat ”.

2.      MISI
a)    Menciptakan pelayanan yang bekerja dengan segenap hati sehingga pasien, keluarga pasien, serta pengunjung bisa merasakan pelayanan yang tulus.
b)   Membangun pelayanan yang profesional, aman dan terjangkau dalam pencapaian tenaga kesehatan yang ahli dan cakap dalam melaksanakan tindakan.
c)    Membangun hubungan saling percaya diantara seluruh elemen yang terkait antara mitra medis pelayanan kesehatan dengan pasien dan keluarganya yang mendukung pola pelayanan kesehatan yang optimal.
d)   Membangun citra pelayanan BPM di masyarakat luas sehingga BPM mendapatkan simpati dan rasa percaya masyarakat untuk mendapatkan penanganan medis diklinik.
e)    Menyediakan fasilitas pelayanan yang dapat menyerap aspirasi masyarakat baik dari segi biaya, letak geografis serta adat dan budaya sehingga dapat menjangkau seluruh golongan dan lapisan masyarakat.
f)    Memegang teguh sikap pelayanan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kepedulian dan kesigapan dalam melayani masyarakat.

b.      Tujuan
a)      Tujuan Umum
Mewujudkan BPM yang mudah dijangkau dengan pelayanan yang profesional dan seefisien mungkin serta untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat terhadap tenaga kesehatan.
b)      Tujuan Khusus
1)      Membantu program pemerintah dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
2)      Terwujudnya BPM yang mudah dijangkau dengan fasilitas kesehatan yang lengkap.
3)      Terwujudnya pelayananan profesional sesuai standar Bidan.
4)      Mampu memberikan pelayanan yang ramah, sopan – santun, lemah – lembut serta tepat waktu, tepat sasaran, tepat kebutuhan klien, dan tepat biaya.
5)      Terwujudnya BPM “ Asca Elys” sebagai layanan kesehatan yang mendapat kepercayaan dari masyarakat serta bermanfaat dan Barat.
6)      Mampu menjadi contoh bagi bidan di Kab. Kutai – Barat hingga terdorong untuk membangun BPM didaerah Kutai Barat yang belum dijangkau oleh fasilitas kesehatan.


BAB II
PEMBAHASAN
1.      Pengertian BPM
Bidan Praktek Mandiri ( BPM ) merupakan bentuk pelayanan kesehatan di bidang kesehatan dasar. Praktek bidan adalah serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan kepada pasien (individu, keluarga, dan masyarakat) sesuai dengan kewenangan dan kemampuannya. Bidan yang menjalankan praktek harus memiliki Surat Izin Praktek Bidan (SIPB) sehingga dapat menjalankan praktek pada saran kesehatan atau program. (Imamah, 2012:01)

Bidan Praktek Mandiri memiliki berbagai persyaratan khusus untuk menjalankan  prakteknya, seperti tempat atau ruangan praktek, peralatan, obat – obatan. Namun pada kenyataannya BPM sekarang kurang memperhatikan dan memenuhi kelengkapan praktek serta kebutuhan kliennya. Di samping peralatan yang kurang lengkap tindakan dalam memberikan pelayanan kurang ramah dan bersahabat dengan klien. Sehingga masyarakat berasumsi bahwa pelayanan kesehatan bidan praktek mandiri tersebut kurang memuaskan.      ( Rhiea, 2011 : 01)

Praktek pelayanan bidan mandiri merupakan penyedia layanan kesehatan, yang memiliki kontribusi cukup besar dalam memberikan pelayanan, khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak. Supaya masyarakat pengguna jasa layanan bidan memperoleh akses pelayanan yang bermutu, perlu adanya regulasi pelayanan praktek bidan secara jelas persiapan sebelum bidan melaksanakan pelayanan praktek seperti perizinan, tempat, ruangan, peralatan praktek, dan kelengkapan administrasi semuanya harus sesuai dengan standar.

2.      Persyaratan Pendirian Bidan Praktek Mandiri
1. Menjadi anggota IBI
2. Permohonan Surat Ijin Praktek Bidan selaku Swasta Perorangan
3. Surat Keterangan Kepala Puskesmas Wilayah Setempat Praktek
4. Surat Pernyataan tidak sedang dalam sanksi profesi/ hukum.
5. Surat Keterangan Ketua Ranting IBI Wilayah
6. Persiapan peralatan medis dan medis usaha praktek bidan secara perorangan dengan pelayanan   pemeriksaan pertolongan persalinan dan perawatan.
7. Membuat Surat Perjanjian sanggup mematuhi perjanjian yang tertulis.
8.  Bidan dalam menjalankan praktek harus :
a.    Memiliki tempat dan ruangan praktek yang memenuhi persyaratan kesehatan.
b.    Menyediakan tempat tidur untuk persalinan minimal 1 dan maksimal 5 tempat tidur.
c.   Memiliki peralatan minimal sesuai dengan ketentuan dan melaksanakan prosedur tetap (protap) yang berlaku.
d.   Menyediakan obat-obatan sesuai dengan ketentuan peralatan yang berlaku.
9.   Bidan yang menjalankan prakytek harus mencantumkan izin praktek bidannya atau foto copy prakteknya  diruang praktek, atau tempat yang mudah dilihat.
10.   Bidan dalam prakteknya memperkerjakan tenaga bidan yang lain, yang memiliki SIPB untuk membantu tugas pelayanannya
11.  Bidan yang  menjalankan praktek harus harus mempunyai peralatan minimal sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan peralatan harus tersedia ditempat prakteknya.
12.  Peralatan yang wajib dimilki dalam menjalankan praktek bidan sesuai dengan jenis pelayanan yang diberikan .
13. Dalam menjalankan tugas bidan harus serta mempertahankan dan meningkatkan keterampilan profesinya antara lain dengan :
a.    Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan atau saling tukar informasi dengan sesama bidan .
b.    Mengikuti kegiatan-kegiatan akademis dan pelatihan sesuai dengan bidang tugasnya, baik yang diselenggarakan pemerintah maupun oleh organisasi profesi.
c.    Memelihara dan merawat peralatan yang digunakan untuk praktek agar tetap siap dan berfungsi dengan baik.

3.      Selain itu harus memenuhi persyaratan bangunan yang meliputi :
a.       Papan nama
1.      Untuk membedakan setiap identitas maka setiap bentuk pelayan medik dasar swasta harus mempunyai nama tertentu, yang dapat diambil dari nama yang berjasa dibidang kesehatan, atau yang telah meninggal atau nama lain yang sesuai dengan fungsinya.
2.      Ukuran papan nama seluas 1 x 1,5 meter.
3.      Tulisan blok warna hitam, dan dasarnya warna putih.
4.     Pemasangan papan nama pada tempat yang mudah dan jelas mudah terbaca oleh masyarakat .
b.      Tata ruang
1.      Setiap ruang priksa minimal memiliki diameter 2 x 3 meter.
2.  Setiap bangunan pelayanan minimal mempunyai ruang priksa, ruang adsministrasi/kegiatan lain sesuai kebutuhan, ruang tunggu, dan kamar mandi/WC masing-masing 1 buah.
3.      Semua ruangan mempunyai ventilasi dan penerangan/pencahayaan.
c.      Hak dan Guna Pakai
1. Mempunyai surat kepemilikan (Surat hak milik / surat hak guna pakai)
2.  Mempunyai surat hak guna (surat kontrak bangunan) minimal 2 tahun.

4.  Menerapkan Analisis SWOT
1.      Strenght (Kekuatan)
a)      SDM  
1)      Lulusan DIII Kebidanan
2)      Memiliki sertifikat pelatihan (APN, Pemasangan KB implant, IUD, teknik Imunisasi, USG,  penanganan kegawat daruratan pada bayi asfiksia)
3)      Memiliki SIKB dan SIPB
4)      Memiliki pengalaman kerja 2 tahun di RSUD HIS Kutai Barat
5)      Menguasai bahasa daerah setempat
6)      Tidak mudah menyerah
b)      Keuangan dan Pendanaan
1)      Mendapat  sponsor dari perusahaan (PT. TCM)
2)      Mendapat sponsor dari Keluarga
3)      Mendapat sponsor dari tabungan sendiri
c)      Sarana dan Prasarana
1)      Sudah mempunyai lahan dan bangunan untuk membangun BPM
2)      Peralatan sudah ada (dicicil saat bekerja)
3)      Peralatan berkualitas tinggi
4)      Mempunyai ruangan untuk senam hamil dan senam nifas
5)      Mempunyai ruangan khusus untuk pelatihan memasak
6)      Memiliki Ruangan mommy and baby shop
7)      Memiliki Ruang Tunggu
8)      Memiliki Ruang pemeriksaan
9)      Memiliki 2 Ruang persalinan
10)   Memiliki  2 Ruang rawat inap dan  Kamar mandi di dalam
11)   Memiliki Ruang pencegahan dan pengendalian infeksi
d)     Lokasi
1)      Strategis karena berada di pinggir jalan raya
2)      Strategis karena satu-satunya pelayanan kesehatan yang ada
3)      Lokasi mudah dicapai dan mudah ditemukan
e)      Kemitraan
1)      Bekerjasama dengan puskesmas setempat
2)      Bekerjasama dengan tokoh masyarakat setempat
3)      Bekerjasama dengan ahli gizi di Puskesmas
4)      Bekerjasama dengan RSUD HIS Kutai Barat

2.      Weakness
a)      Peralatan belum memadai untuk mengatasi kegawatdaruratan
b)      Jangkauan ke Rumah Sakit terlalu jauh, sehingga apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan sangat sulit merujuknya
                                            
3.      Opurtunitty
a)      Mempunyai lokasi tersendiri yang telah di setujui pemerintah
b)      Jauh dengan lokasi bentuk pelayanan yang sejenisnya
c)      Masih sangat minim tenaga kesehatan
d)     Memiliki relasi yang banyak dan dapat dipercaya dalam upaya pendirian BPS.
e)      Masyarakat yang cenderung tertarik terhadap suatu hal yang baru dan berbeda dari yang lainnya.  

4.      Treath
a)      Masyarakat yang belum sepenuhnya percaya terhadap tenaga kesehatan
b)      Masyarakat yang belum sepenuhnya mengerti pentingnya kesehatan
5.      Inovasi / Unggulan Layanan
1.      Jasa antar jemput pasien
2.      Kunjungan rumah atas permintaan pasien
3.      Konsultasi melalui jejaring sosial (BBM, FB, Line dll.)
4.      Kelas senam ibu hamil dan nifas
5.      Kelas memasak makanan bergizi bagi ibu untuk balita

6.      Jenis Layanan Dan Harga – Harga
1.       Jenis Produk dan Harga
a.       ANC
1)      Periksa dan konsultasi               : Rp 30.000,00
2)      Suntik TT                                   : Rp 30.000,00
3)      Cek hemoglobin (Hb)                : Rp 25.000,00
4)      Senam hamil                              : Rp 20.000,00
b.      INC
Pelayanan persalinan                           : Rp 800.000,00
c.       PNC
1)      Perawatan nifas                         : Rp 10.000,00
2)      Pemeriksaan nifas                      : Rp 20.000,00
3)      Senam nifas                               : Rp 25.000,00
4)      Kunjungan rumah                      : Gratis
d.      KB
1)      Suntik 1 bulan/3 bulan               : Rp 30.000,00
2)      Pil                                               : Rp 15.000,00
3)     IUD
• Pasang                                        :Rp400.000,00
• Control                                       :Gratis
• Lepas                                          : Rp 150.000,00
4)     Implant
• Pasang                                        :Rp400.000,00
• Control                                       :Gratis
• Lepas                                          : Rp 150.000,00
5)      Bayi dan balita
a)     Imunisasi
• BCG                                     :Rp30.000,00
• Polio                                     :Rp20.000,00
• DPT                                      :Rp20.000,00
• Campak                                : Rp 30.000,0
b)      Tumbang                              : Rp 15.000,00
e.      Pelayanan kesehatan umum             : Rp 20.000,00
f.        Kelas memasak                               : Rp 100.000,00

7.                  Strategi Pemasaran Produk
1.      Produk yang dipasarkan adalah berupa jasa pelayanan dibidang kebidanan yang meliputi pelayanan pemeriksaan hamil, bersalin, nifas (setelah melahirkan), bayi, balita dan keluarga berencana (KB). Strategi pemasaran yang dilakukan dapat melalui mulut ke mulut.
2.      Sementara untuk memperkenalkan program unggulan senam hamil ditempuh melalui promosi kesehatan dengan memperkenalkan senam hamil pada ibu yang melalukan pemeriksaan antenatal tentang manfaat dan keuntungan melakukan senam hamil.
3.      Strategi yang ditempuh untuk dapat menarik perhatian klien adalah dengan menjadi bidan yang professional, efektif dan efisien dalam memberikan pelayanan, ramah, cepat tanggap terhadap keadaan klien, tidak membeda – bedakan pasien,
4.      Meningkatkan keterampilan agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu tinggi serta menjalin kerja sama dengan rumah sakit atau klinik untuk mempercepat penanganan bila terjadi kegawatdaruratan.
5.      Biaya pelayanan yang terjangkau juga merupakan salah satu strategi pemasaran. Dengan fasilitas pelayanan yang memadai dan keramahtamahan petugas dalam memberikan pelayanan kepada pasien, maka akan membuat pasien merasa nyaman dan puas dengan pelayanan yang diberikan. Disini juga disediakan kotak saran tertulis jika pasien ingin menyampaikan keluhan terkait pelayanan.




8.                  Kelayakan Usaha
1.      Aspek teknis
Tenaga kerja          : bidan  yang  memiliki SIPB, SIKB
Fasilitas                 : sesuai dengan Permenkes 1464 dan berkualitas
2.      Aspek pasar
a)      Tidak adanya tenaga dan fasilitas kesehatan terekat yang memungkinkan  masyarakat  melakukan  pengobatan
b)      Banyaknya pasangan Usia Subur  yang  memerlukan  bimbingan tenaga kesehatan
c)      Banyaknya ibu hamil , bersalin, nifas,  BBL, dan Balita di daerah tersebut.
d)     Masyarakat yang masih sangat membutuhkan pelayanan kesehatan
3.      Aspek keuangan
Pendanaan yang diterima dari sponsor memenuhi prasyarat
4.      Aspek hukum
a)      Mempunyai SIPB dan SIKB
b)      Mempunyai surat izin usaha
c)      Mendaftar di NPWP
d)     Mempunyai ijin domisili
e)      Mepunyai surat tanah dan perizinan pembangunan BPM
f)       Mempunyai surat kepemilikan usaha
g)      Mempunyai ijasah Bidan

9.                  Jenis Dan Jumlah Tenaga Yang Dibutuhkan
Jenis
Jumlah
Bidan pemilik
Bidan jaga
Asisten rumah tangga
Sopir
1
2
1
1



10.               Kelengkapan Administrasi, Peralatan, Sarana dan Prasarana BPM
1.  Administrasi
a.   Memiliki papan nama bidan praktek swasta
b.   Mempunyai SIPB dan masih berlaku
c.   Ada visi dan misi
d.   Ada falsafah
e.   Memiliki buku standar pelayanan kebidanan
f.   Ada buku pelayanan KB
g.   Ada buku standar pelayanan kebidanan neonatal
h.  Ada buku register pasien
i.   Ada format catatan medic
1)  Antenatal
2)  Persalinan
3)  Nifas
4)  Bayi Baru Lahir
5)  Keluarga Berencana
6)  Bayi Sehat
7)  Rujukan
8)   Laporan
9)   Surat Kelahiran
10)  Surat Kematian
11)  Partograf
12)  Informed Consent
13)  Formulir Permintaan Darah

2.      Peralatan dan Obat –Obatan
a.       Peralatan Tidak Stseril
o   Tensimeter
o   Stetoskop biokuler
o   Stetoskop monokuler
o   Timbangan dewasa
o   Timbangan bayi
o   Pengukuran panjang bayi
o   Thermometer
o   Oksigen dalam regulator
o   Ambu bag dengan masker resusitasi (ibu+bayi)
o   Penghisap lendir
o   Lampu sorot
o   Penghitung nadi
o   Sterilisator
o   Bak instrument dengan tutup
o   Reflek Hammer
o   Alat pemeriksaan Hb (Sahli)
o   Set pemeriksaan urine (protein + reduksi)
o   Pita pengukur
o   Plastik penutup instrument steril
o   Sarung tangan karet untuk mencuci alat
o   Apron / celemek
o   Masker
o   Pengaman mata
o   Sarung kaki plastic
o   Infus set
o   Standar infuse
o   Semprit disposable
o   Tempat kotoran / sampah
o   Tempat kain kotor
o   Tempat plasenta
o   Pot
o   Piala ginjal / bengkok
o   Sikat, sabun dan tempatnya
o   Kertas lakmus
o   Semprit glyserin
o   Gunting verband
o   Spateln lidah
o   IUD kit
o   Implant kit
o   Covis
o   Suction
o   Gergaji implant

c.       Peralatan Steril
o   Klem pean
o    Klem ½ kocher
o    Korentang
o   Gunting tali pusat
o    Gunting benang
o   Gunting episiotomy
o   Kateter karet  / metal
o   Pinset anatomis
o   Pinset chirurgic
o   Speculum vagina
o   Mangkok metal kecil
o   Pengikat tali pusat
o   Pengisap lender
o   Tampon tang dan tampon vagina
o   Pemegang Jarum
o   Jarum kulit dan otot
o   Sarung tangan
o   Benang suter + catgut
o   Doek steril




d.      Bahan Habis Pakai
o   Kapas
o   Kain kasa
o   Plester
o   Handuk
o    Pembalut wanita

e. Formulir Yang Disediakan
§   Formulir Informed Consent
§   Formulir ANC
§   Partograf
§   Formulir persalinan / nifas dan KB
§   Formulir rujukan
§   Formulir surat kelahiran
§   Formulir permintaan darah
§   Formulir kematian

f.   Obat - Obatan
§  Roborantia
§  Vaksin
§  Syok anafilak
-       Adrenalin 1:1000
-       Anti histamine
-       Hidrokortison
-       Aminophilin 230 mg / 10ml
-       Dopamine
§  Sedatife
§  Antibiotik
§  Uterotonika
§  Antipiretika
§  Koagulantika
§  Anti kejang
§  Glyserin
§  Cairan infuse
§  Obat luka
§  Cairan desinfektan
§  Obat penanganan asphiksia pada BBL


3.      Sarana Dan Prasarana Asuhan Rooming-In / Rawat Gabung
a. Media Penyuluhan Kesehatan
1.  Ada poster di dinding
-       Pesan-pesan ASI Ekslusif
-       Pesan Immunisas
-       Pesan Vitamin A
-       Persalinan
-       Tanda Bahaya
2. Ada leaflet
3. Ada booklet
4. Ada majalah bidan
5. dan lainnya
b. Sarana
1.      Rumah terbuat dari tembok
2.      Lantai keramik
3.      Ruang tempat periksa
4.      Ruang perawatan
5.      Dapur
6.      Kamar mandi
7.      Ruang cuci pakaian/alat
8.      Ruang tunggu
9.      Wastafel
10.  Tempat sampah
11.  Tempat parker

11.               P elayanan yang Diberikan Bidan Praktek Mandiri
Dalam bidan praktek mandiri memberikan pelayanan yang meliputi :
1.         Penyuluhan Kesehatan
2.         Konseling KB
3.         Antenatal Care (senam hamil, perawatan payudara)
4.         Asuhan Persalinan
5.         Perawatan Nifas (senam nifas)
6.         Perawatan Bayi
7.         Pelayanan KB ( IUD, AKBK, Suntik, Pil )
8.         Imunisasi ( Ibu dan Bayi )
9.         Kesehatan Reproduksi Remaja
10.     Perawatan Pasca Keguguran.



BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Bidan sebagai seorang pelaksana atau pemberi layanan kesehatan (health provider) sangat berpengaruh pada perkembangan kesehatan dan perubahan pola hidup masyarakat di Indonesia. Mewujudkan BPM yang mudah dijangkau dengan pelayanan yang profesional dan seefisien mungkin serta untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat terhadap tenaga kesehatan

a.      Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka,Bidan sangat memegang peranan penting dalam perkembangan kesehatan masyarakat yang memadai dan terwujudnya BPM yang efisien dan pelayanan yang professional.



DAFTAR PUSTAKA
Kasmir. Kewirausahaan. PT RajaGrafindo persada. Jakarta, 2007
Adisasmita, Rahardjo. MEMBANGUN DESA PARTISIPATIF. Yogyakarta, 2006

0 komentar:

Posting Komentar

 

Sage Femme Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea