Rabu, 25 Maret 2015

Apa itu Kolostrum ?

By Unknown di Maret 25, 2015

Telah disebutkan:
1.      Bahwa kolostrum disekresi selama kehamilan dan tampak lebih awal pada ibu yang payudaranya telah berfungsi secara penuh sebelumnya
2.      Pada saat permulaan diproduksi, kolostrum berupa cairan jernih sperti air, tetapi kemudian menjadi lebih kuning warnanya dan konsistensinya lebih menyerupai krim yang encer menjelang akhir kehamilan
Setelah kelahiran bayi, warnanya terus berubah, sampai hari ke-3 pascapartum kolostrum tampak lebih menyrupai air susu, warnanya menjadi lebih pucat dan konsistensinya lebih encer. Kolostrum ini merupakan fase peralihan (transisi), karena pekembangan menjadi air susu yang sebenarnya memerlukan wakyu 10-14 hari.
Ø  Susunan
Sampai harian rata-rata kolostrum mengandung:
·         Protein 8,5%
·         Lemak 2,3%
·         Karbohidrat 3,5%
·         Corpusculum colostrums
·         Garam mineral 0,4%
·         Air 85,1%
·         Leukosit
·         Sisa-sisa epitel yang mati
·         Vitamin A,B,C,D,E dan vitamin K dalam jumlah yang sangat sedikit nilai kalori 80 kilo Joule per 30 ml
Tentu saja proporsinya dapat bervariasi, tidak hanya bervariasi di antara individu wanita terbut tetapi juga pada seorang wanita pada waktu yang berbeda-beda dalam sehari dan bahkan dalam satu kali menyusukan anaknya.
Dengan menyusui bayi apabila bayi mersa lapar (pemberian susu sesuai kebutuhan) dan selama bayi menginginkan, maka tidak hanya akan member kepuasan pada bayi tetapi juga akan merangsang produksi prolaktin dan akan memercepat pembentukan air susu yang sebenarnya, meningkatkan kuantitasnya dan membantu memantapkan refeleks neurohormmonal (pengeluaran air susu) (Howie & McNelly, 1980)
Ø  Fungsi
Disamping mempersipakan sisitem skretorik payudara untuk memproduksi air susu, minum kolostrum secara awal akan membantu membersihkan mekoneum dari usus bayi. Kolostrum juga bersifat nutritive (mempunyai nilai gizi yang tinggi) dan bersifat protektif (untuk perlindungan terhadap infeksi)
Ø  Gizi
Kolostrum mengandung protein dengan proporsi yang tinggi, sangat bergizi dan memberikan semua yang dibutuhkan oleh bayi, tetapi antibody terhadap kuman E. Coli tidak dapat melewati sawar (barier) plasenta, dan dengan demikian bayi peka terhadap penyakit misalnya gastroenteritis. Selain itu kolostrum mengandung banyak faktor yang membantu mencegah terjadinya infeksi neonates.
Ø  Proteksi
Meskipun bayi mendapat, melalui plasenta, proteksi dari penyakit dimana ibunya telah imun, antibody terhadap E. Coli tidak menembus barier plasenta dan karenanya bayi rentan terhadap penyakit seperti gastroenteritis. Kolostrum mengandung banyak faktor yang membantu untuk mencegah infeksi neonatal
Ø  Imunoglobin
Fraksi protein dari kolostrum mengandung antibody yang serupa dengan antibody yang terdapat di dalam darah ibu dan yang melindungi terhadap penyakit karena bakteri dan virus yang pernah diderita ibu atau yang telah memberikan imunitas pada ibu. Imunoglobin ini bekerja setempat (local) dalam saluran usus dan dapat juga diserap melewati dinding usus ke dalam system sirkulasi bayi. Imunoglobin ini juga melapisi dinding usus dan dengan demikian mencegah penyerapan protein yang mungkin menyebabkan reaksi alergi
Ø  Laktoferin
Laktoferin merupakan protein yang mempunyai afinitas yang tingggi terhadap zat besi. Bersama dengan salah satu imunoglobin (yaitu Ig A), laktoferin mengambil zat besi yang diperlukan untuk perkembangan kuman E. coli, stafilokokus dan ragi. Kadar laktoferin yang paling tinggi dalam kolostrum dan air susu ibu adalah pada 7 hari pertama pascapartum (setelah melahirkan). Kandungan zat besi yang rendah pada kolostrum dan ASI akan mencegah perkembangan kuman-kuman pathogen.
Laktoferin terdapat di dalam air susu sapi , tetapi laktoferin ini akan rusak pada proses pasteurisasi. Laktoferin tidak terdapat di dalam makanan buatan (formula). Efek imunologis laktoferin akan hilang apabila makanan bayi ditambah zat besi.
Ø  Lisosom
Lisosom bersama dengan IgA mempunyai fungsi anti-bakteri dan juga menghambat pertumbuhan berbagai macam virus. Kadar lisosom dalam kolostrum dan ASI lebih besar dibanding kadarnya dalam air susu sapi
Ø  Faktor antitrypsin
Enzim tripsin berada didalam saluran usus dan fungsinya adalah untuk mencegah protein. Adanya faktor antitrypsin  didalam kolostrum ASI akan menghambat kerja teripsin, sehingga akan menyebabkan imunoglobin pelindung tidak akan dipecah oelh tripsin
Ø  Anti bifidus
Laktobasilus ada didalam usus bayi dan mengahsilkan berbagai asam yang mencegah pertumbuhan kuman pathogen, misalnya hasil disentri E.coli dan ragi misalnya Candida Albicans yang menyababkan sariawan. Untuk pertumbuhannya, laktobasilus membutuhkan gula yang mengadung nitrogen, yaitu faktor bifidus. Faktor bifidus ini terdapat didalam  kolostrum dan ASI. Fktor bifidus ini tidak terdapat didalam air susu sapi. Dengan demikian penting bahwa makanan pertama bayi adalah kolostrum, karena laktobasilius dihambat oleh air susu sapi. Bahkan satu kali minum ar susu sapi saja dapat memberikan efek yang merugikan flora usus selama 3 hari. Faktor-faktor pelindung ini semua ada didalam ASI yang matur dan didalam kolostrum. Kadar faktor ini berubah selama masa laktasi bayi mulai membentuk system imunologinya sendiri. Perlu diulang disini bahwa:
1.      Pemberian kolostrum secara awal dan pemberian ASI yang terus-menerus, paling tidak selama 4 bulan merupakan perlindungan terbaik yang dapat diberikan kepada bayi terhadap penyakit.
2.      Bahkan hanya dengan sekali minum air susu sapi dapat menyebabkan kerusakan faktor-faktor perlindungan alam.



 Sumber:Verralls, Sylvia. 1997. Anatomi dan Fisiologi Terapan dalam Kebidanan. Jakarta:EGC.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Sage Femme Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea