Rabu, 25 Maret 2015

Konsep Dasar dalam Pemberian Obat

By Unknown di Maret 25, 2015

Pengertian Obat:
v Obat adalah Senyawa atau campuran senyawa untuk mengurangi gejala atau menyembuhkan penyakit.
Jenis dan Bentuk Obat:
o  Bubuk
o  Tablet
o  Pil
o  Drase
o  Kapsul
o  Salep dan pasta
o  Supositositoria
o  Sirup
o  Tetes/ drop
o  Cairan suntik

6 Benar Pemberian Obat:


Persiapan Pemberian Obat:
v Perawat/ bidan wajib membaca buku-buku refrensi obat untuk mendapatkan kejelasan mengenai efek terapiutik yang yang diharapkan, kontraindikasi, dosis, efek samping yang mungkin terjadi atau reaksi yang merugikan dari pengobatan (6 Benar).
Hak Klien Yang berhubungan dengan pemberian obat
Hak klien untuk mengetahui alasan pemberian obat:
§  Hak klien untuk mengetahui alasan pemberian obat
Hak ini adalah prinsip dari pemberian persetujuan setelah mendapatkan informasi (informed consent) yang berdasarkan pengetahuan individu yang diperlukan untuk membuat keputusan.
§  Hak klien untuk menolak pemberian pengobatan
Jika tetap menolak, perawat wajib mendokumentasikan pada catatan perawatan dan melapor kepada dokter yang menginstruksikan.
Memberikan Pedoman Keamanan dalam pemberian obat

v  Persiapan:
1.      Cuci tangan sebelum menyiapkan obat
2.      Periksa riwayat, kardek/RM dan riwayat alergi obat
3.      Periksa perintah pengobatan
4.      Periksa label tempat obat sebanyak 3 kali
5.      Periksa tanggal kadaluarsa
6.      Periksa ulang perhitungan dosis obat dengan perawat lain
7.      Memberikan Pedoman Keamanan dalam pemberian obat
8.      Pastikan kebenaran obat yang bersifat toksik/beracun dengan perawat lain atau ahli
      Farmasi
9.      Tuang tablet atau kapsul kedalam tempat obat. Jika dosis obat dalam unit, buka obat
      disisi tempat tidur pasien setelah memastikan kebenaran identifikasi pasien
10.  Tuang cairan setinggi mata. Miniskus atau lengkung terendah dari cairan harus berada
      pada garis dosis yang diminta
11.  Encerkan obat-obat yang mengiritasi mukosa lambung (kalium, aspirin) atau berikan
      bersama-sama dengan makanan

v  Pemberian:
1.      Periksa identitas pasien melalui gelang identifikasi
2.      Tawarkan es batu sewaktu memberikan obat yang rasanya tidak enak. Jika mungkin
      berikan obat yang rasanya tidak enak terlebih dahulu baru kemudian diikuti dengan
      obat dengan rasa yang menyenangkan
3.      Berikan hanya obat yang disiapkan
4.      Bantu klien mendapatkan posisi yang tepat tergantung rute pemberian
5.      Tetaplah bersama klien sampai obat diminum/dipakai
6.      Pemberian
7.      Jika memberikan obat pada sekelompok klien, berikan obat terakhir pada klien yang
      memerlukan bantuan ekstra
8.      Berikan tidak lebih dari 2,5 – 3 ml larutan intramuscular pada satu tempat. Bayi tidak
      boleh menerima lebih dari 1 ml larutan intramuskuler pada satu tempat. Tidak boleh
      memberikan lebih dari 1 ml jika melalui rute subkutan. Jangan menutup kembali
      jarum suntik.
9.      Buang jarum dan tabung suntik pada tempat yang benar
10.  Pemberian
11.  Buang obat kedalam tempat khusus jangan kedalam tempat sampah
12.  Buang larutan yang tidak terpakai dari ampul. Simpan larutan stabil yang tidak
      terpakai di dalam tempat yang tepat (bila perlu masukkan ke dalam lemari es). Tulis
      tanggal waktu dibuka serta inisial Anda pada label
13.  Simpan narkotik kedalam laci atau lemari dengan kunci ganda
14.  Kunci untuk lemari narkotik harus disimpan oleh perawat dan tidak boleh disimpan
      didalam laci atau lemari

v  Pencatatan:
ü  Laporkan kesalahan obat dengan segera kepada dokter dan perawat supervisor.
   Lengkapi laporan peristiwa
ü  Masukkan kedalam kolom, catatan obat yang diberikan, dosis, waktu rute, dan inisial
   Anda
ü  Catat obat segera setelah diberikan, khususnya dosis stat
ü  Catat jumlah cairan yang diminum bersama obat pada kolom intake dan output.
ü  Sediakan cairan yang hanya diperbolehkan dalam diet.

v  Yang Tidak Boleh:
§  Jangan sampai konsentrasi terpecah sewaktu menyiapkan obat
§  Jangan memberikan obat yang dikeluarkan oleh orang lain.
§  Jangan mengeluarkan obat dari tempat obat dengan label yang sulit dibaca, atau yang labelnya sebagian terlepas atau hilang
§  Jangan memindahkan obat dari satu tempat ke tempat lain
§  Jangan mengeluarkan obat ke tangan Anda
§  Jangan memberikan obat yang tanggalnya telah kadaluwarsa
§  Jangan menduga-duga mengenai obat dan dosis obat. Tanya jika ragu-ragu
§  Jangan memakaim obat yang telah mengendap, atau berubah warna, atau berawan
§  Jangan tinggalkan obat-obat yang telah dipersiapkan
§  Jangan berikan suatu obat kepada klien jika ia memiliki alergi terhadap obat itu
§  Jangan memanggil nama klien sebagai satu-satunya cara untuk mengidentifikasi
§  Jangan berikan jika klien mengatakan bahwa obat tersebut berlainan dengan apa yang telah ia terima sebelumnya.Periksa perintah pengobatan.
§  Jangan menutup kembali jarum suntik.

Faktor-faktor yang mengubah respon terhadap obat:
o   Absorpsi
o   Distribusi
o   Metabolisme/biotranformasi
o   Eksresi : rute utama dari ekskresi obat adalah melalui ginjal, empedu, feses, paru
      paru, saliva, dan juga keringat
o   Usia
o   Berat badan
o   Toksisitas
o   Farmakokinetik 

Faktor-faktor yang mengubah respon terhadap obat:
§  Rute pemberian : obat-obat yang diberikan intravena lebih cepat bekerja daripada yang diberikan peroral.
§  Saat pemberian : ada atau tidaknya makanan didalam lambung dapat mempengaruhi beberapa kerja obat
§  Faktor emosional : komentar-komentar yang sugestif mengenai obat dan efek sampingnya dapat mempengaruhi efek obat
§  Toleransi : kemampuan klien untuk merespon terhadap dosis tertentu dari suatu obat dapat hilang setelah beberapa hari atau minggu setelah pemberian.
Faktor-faktor yang mengubah respon terhadap obat:
ü  Efek penumpukan : ini terjadi jika obat dimetabolisme atau diekskresi lebih lambat daripada kecepatan pemberian obat
ü  Interaksi Obat : efek kombinasi obat dapat lebih besar, sama, atau lebih lemah dari efek obat tunggal.

Bentuk dan Rute Pemberian Obat:
o   Oral
o   Trandermal
o   Topical
o   Inhalasi
o   Suppositoria
o   Selang nasogastrik
o   Parenteral

Sistem Perhitungan Obat:
1. Sistem Metrik (Paling teratur, mudah dikonversi dan dihitung) perkalian, pembagian sederhana
            10.0 mg X 10  = 100 mg
            10.0 mg / 10    = 1.00 mg
Pecahan selalu dalam bentuk desimal (500 mg = 0.5 g)
2. Sistem Apothecary
§  Dikenal di AS dan Kanada
§  Standar pengukuran biasanya di rumah (susu dalam botol = pint = 0,568 lt ; quarts = 0,9463 lt)
§  Satuan berat (inggris) = grain (turunan: dram, ons, pound)
§  Satuan volume = minim (setara 1 grain)
§  Sistem ini tidak akurat
3. Ukuran Rumah Tangga
ü  Tetesan, sendok teh, sendok makan
ü  Keuntungan = aspek kenyamanan, mudah dikenal
Larutan:
o   Suatu massa zat padat yang larut dalam suatu cairan lain yang diketahui (g/mL, g/L, mg/mL)
o   Larutan 10% = 10g zat padat yang dilarutkan dalam 100 mL larutan.
o   Larutan 1:1000 = larutan yang mengandung 1g zat padat dalam 1000 mL cairan / 1 ml cairan dalam 1000 mL cairan lain.
Rumus Young:
Umur anak dengan  n  tahun, untuk anak dibawah usia 8 tahun
Dosis  n tahun = n/n+2 x dosis dewasa
Soal :
Hitung Dosis paracetamol untuk anak 4 tahun dengan berat  badan 15 kg, jika diketahui dosis paracetamol untuk orang dewasa adalah 500 mg per sekali pakai
Jawab:
Dosis 4 tahun = 4/ 4+2 x 500
Dosis 4 tahun = 4/6 x 500
Dosis 4 tahun = 333,34mg



Sumber: Dosen KDK II (Listia Dwi Febriati, SST)

0 komentar:

Posting Komentar

 

Sage Femme Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea