Cara yang dipakai untuk menetuka berta badan menurut tinggi
badan adalah dengan menggunakan indeks masa tubuh (IMT) dengan rumus berat
badan dibagi tinggi badan pangkat 2. Contoh: wanita dengna berat badan sebelum
hamil 51kg dan tinggi badan 1,57 meter. Maka IMT-nya adalah 51 / (1,57)2
= 20,7. Nilai IMT mempunyai rentang sebagai berikut:
·
< 19,8 :
Underwight
·
19,8 – 26,6 :
Normal
·
26,6 – 29,0 :
Overwight
·
> 29,0 :
obese
Penambahan berat badan ibu hamil menggambarkan status gizi
selama hamil, oleh karena ituperlu dipantau setiap bulan. Jika terdapat
kelambatan dalama penambahan berat badan ibu, dapat mengindikasikan adanya
malnutrisi sehingga dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan janin intra-uteri
(Intra-Uterin Growth Retardation – IURG).
Disarankan pada ibu primigravida yntuk tidak manaikkan berat
badannya lebiih dari 1 kg/ bulan. Perkiraan peningkatan berat badan yang
anjurkan:
·
4kg pada kehamilan semester I
·
0,5 kg/ minggu pada kehamilan trimester II
sampai III
·
Totalnya sekitar 15-16kg
Tabel
Komponen Pertabahan Berat Badan Ibu selama Kehamilan:
Komponen
|
Jumlah (dalam Kg)
|
Jaringan
ekstrauterin
|
1
|
Janin
|
3 – 3,8
|
Cairan amnion
|
1
|
Plasenta
|
1 – 1,1
|
Payudara
|
0,5 – 2
|
Tambahan darah
|
2 – 2,5
|
Tambahan cairan
jaringan
|
1,5 – 2,5
|
Tambahan jaringan
lemak
|
2 – 2,25
|
Total
|
11,5 - 16
|
Sumber: Salmah, et al 2006.
Sumber:
Sulistyawati, Ari. 2013. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta: Penerbit Salemba
Medika.
0 komentar:
Posting Komentar